Kesehatan merupakan fondasi utama dalam pembangunan bangsa. Indonesia sebagai negara berkembang menghadapi tantangan besar dalam menanggulangi berbagai penyakit, terutama penyakit tidak menular yang kini semakin meningkat. Untuk itu, pemerintah Indonesia meluncurkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sebagai strategi nasional guna mewujudkan masyarakat yang lebih sehat, produktif, dan berdaya saing.
Latar Belakang Germas
Dalam beberapa tahun terakhir, pola hidup tidak sehat telah menjadi penyebab utama meningkatnya penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes, obesitas, hingga penyakit jantung. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa lebih dari 70% kematian di Indonesia disebabkan oleh PTM yang sebenarnya bisa dicegah.
Melihat kondisi tersebut, Presiden Joko Widodo mencanangkan Germas pada tahun 2016 sebagai inisiatif nasional yang bersifat lintas sektor, dengan dukungan dari seluruh kementerian, pemerintah daerah, hingga masyarakat.
Tujuan Germas
Germas tidak hanya sekadar kampanye kesehatan, tetapi sebuah gerakan sistematis dan terukur. Tujuan utama Germas meliputi:
- Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat.
- Menurunkan beban penyakit, khususnya penyakit tidak menular.
- Mengurangi beban pembiayaan kesehatan nasional.
- Meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Komponen dan Kegiatan Utama Germas
Germas terdiri dari tujuh langkah utama yang bisa dilakukan oleh setiap individu:
- Aktif Bergerak (Olahraga) minimal 30 menit setiap hari.
- Konsumsi Sayur dan Buah secara teratur.
- Tidak Merokok dan menjauhi asap rokok.
- Tidak Mengonsumsi Alkohol.
- Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala.
- Menjaga Kebersihan Lingkungan.
- Menggunakan Jamban Sehat.
Setiap langkah ini bertujuan membentuk gaya hidup sehat yang menyeluruh dan berkelanjutan.
Peran Pemerintah dalam Implementasi Germas
Pemerintah memainkan peran sentral dalam pelaksanaan Germas melalui:
- Kementerian Kesehatan, sebagai pelaksana utama dan pembuat kebijakan.
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk edukasi sejak usia dini.
- Kementerian Desa dan Pemerintah Daerah, dalam pemberdayaan masyarakat desa.
- Kementerian PUPR dan Kementerian Pertanian, dalam menyediakan sarana prasarana pendukung hidup sehat seperti air bersih dan pangan sehat.
Selain itu, BPJS Kesehatan juga turut mendorong promotif-preventif ketimbang kuratif, sejalan dengan misi Germas.
Peran Masyarakat dalam Menyukseskan Germas
Tanpa partisipasi aktif masyarakat, Germas tak akan berjalan maksimal. Setiap individu, keluarga, komunitas, dan sekolah memiliki peran untuk:
- Menjadikan gaya hidup sehat sebagai budaya sehari-hari.
- Menjadi agen perubahan (agent of change) di lingkungan masing-masing.
- Berpartisipasi dalam kampanye kesehatan lokal dan nasional.
Dampak Positif Germas
Sejak diluncurkan, Germas menunjukkan hasil positif:
- Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat.
- Penurunan prevalensi merokok pada beberapa kelompok usia.
- Program Germas di sekolah telah membentuk kebiasaan sehat sejak dini.
- Kegiatan fisik teratur mulai menjadi tren di kalangan masyarakat urban dan pedesaan.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Tantangan utama Germas saat ini adalah:
- Masih rendahnya kesadaran masyarakat di beberapa wilayah.
- Kurangnya fasilitas pendukung (taman, jalur sepeda, air bersih).
- Belum meratanya edukasi kesehatan ke pelosok desa.
Namun, dengan komitmen semua pihak dan inovasi berbasis teknologi serta pendekatan komunitas, Germas diharapkan menjadi gerakan nasional yang berkelanjutan dalam menciptakan Indonesia yang lebih sehat.
Kesimpulan
Germas bukan sekadar program kesehatan, tapi gerakan nasional. Tujuannya adalah membangun kesadaran kolektif bahwa kesehatan dimulai dari diri sendiri, rumah, dan lingkungan sekitar. Dengan menjalankan prinsip-prinsip Germas, Indonesia tidak hanya sehat, tetapi juga tangguh menghadapi berbagai tantangan kesehatan global.